Menaklukkan Rinjani: Panduan Teknik Trekking Aman bagi Pemula di Ketinggian

Gunung Rinjani, dengan puncaknya yang menjulang setinggi 3.726 meter di atas permukaan laut (mdpl), adalah salah satu destinasi trekking paling ikonik di Indonesia. Bagi banyak pendaki, Menaklukkan Rinjani merupakan pencapaian spiritual dan fisik yang tak tertandingi. Namun, ketinggian, medan yang terjal, dan perubahan cuaca yang ekstrem menuntut persiapan yang matang, terutama bagi pendaki pemula. Menaklukkan Rinjani secara aman dan berhasil membutuhkan lebih dari sekadar semangat; ia membutuhkan teknik trekking yang tepat dan pemahaman yang mendalam tentang kondisi gunung. Oleh karena itu, panduan ini dirancang untuk membekali pemula dengan pengetahuan penting agar ekspedisi mereka berjalan lancar.

Persiapan Fisik dan Logistik

Sebelum mendaftar di Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), pendaki harus menjalani persiapan fisik minimal tiga bulan sebelumnya. Latihan yang ditekankan adalah endurance (daya tahan), seperti lari jarak jauh, jogging dengan beban, dan latihan pernapasan. Pemilihan jalur trekking juga krusial. Jalur populer untuk pendaki pemula adalah Sembalun – Danau Segara Anak – Torean dengan durasi rata-rata 3 Hari 2 Malam, yang memungkinkan aklimatisasi (penyesuaian tubuh terhadap ketinggian) yang lebih baik.

Logistik adalah penentu kedua dalam Menaklukkan Rinjani. Pendaki diwajibkan menggunakan jasa porter dan guide resmi untuk keamanan dan konservasi lingkungan. Peralatan yang harus dipersiapkan meliputi tenda double layer tahan angin (karena suhu di puncak bisa mencapai 4°C hingga 0°C pada malam hari), jaket polar tebal, dan sleeping bag dengan tingkat kenyamanan minimal 0°C.

Teknik Trekking di Ketinggian

Saat pendakian, terutama setelah pos 3 menuju Plawangan Sembalun, teknik melangkah sangat memengaruhi efisiensi energi.

  1. Langkah Kecil dan Pendek (Pacing): Hindari langkah lebar. Langkah kecil dan teratur mempertahankan energi dan mengurangi risiko kelelahan otot, yang sangat penting saat menapaki tanjakan terjal, terutama di jalur “bukit penyiksaan” Sembalun.
  2. Pengaturan Napas: Di ketinggian, oksigen menipis. Atur napas dengan pola 4:4 (hirup 4 langkah, hembuskan 4 langkah) atau sesuaikan irama napas dengan langkah kaki.
  3. Waktu Summit Attack: Serangan puncak biasanya dimulai pada pukul 02.00 dini hari dari Plawangan Sembalun. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai puncak adalah sekitar 5-7 jam di medan pasir vulkanik yang menantang.

Penting untuk selalu mematuhi instruksi guide. Berdasarkan imbauan resmi Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang dikeluarkan pada 15 Agustus 2025, semua pendaki dilarang keras memisahkan diri dari rombongan saat berada di atas ketinggian 3.000 mdpl untuk mencegah insiden kehilangan arah atau hypothermia. Dengan persiapan fisik, logistik memadai, dan teknik trekking yang aman, pengalaman Menaklukkan Rinjani akan menjadi kenangan yang indah dan penuh makna.