Banyak orang bertanya-tanya, bagaimana para santri bisa memiliki jadwal yang begitu teratur, terutama di waktu dini hari. Jawabannya terletak pada disiplin diri yang kuat, sebuah pondasi yang dibangun dan ditempa setiap hari di pesantren. Kebiasaan dini hari bukanlah paksaan, melainkan pembiasaan.
Rutinitas ini dimulai sebelum subuh, ketika sebagian besar orang masih terlelap. Santri dibangunkan untuk shalat tahajud. Ini adalah momen sakral, di mana mereka belajar melawan rasa malas dan hawa nafsu. Ini adalah latihan mental yang melatih kekuatan kehendak.
Setelah shalat tahajud, mereka melanjutkan dengan tadarus Al-Qur’an dan shalat subuh berjamaah. Kedua amalan ini menanamkan ketenangan spiritual dan kesadaran diri. Mereka memulai hari dengan pikiran yang jernih dan hati yang tenang, siap untuk menerima ilmu.
Kebiasaan dini hari ini tidak hanya tentang ibadah. Ia mengajarkan santri untuk menghargai waktu. Mereka belajar bahwa waktu adalah aset berharga yang tidak boleh disia-siakan. Setiap menit yang mereka miliki dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Disiplin diri ini juga tercermin dalam kegiatan sehari-hari lainnya. Setelah shalat subuh, mereka tidak kembali tidur, melainkan langsung membersihkan diri dan lingkungan. Mereka bertanggung jawab atas kebersihan dan kerapian tempat tinggal mereka.
Secara tidak langsung, rutinitas ini membentuk karakter yang tangguh. Santri belajar untuk menghadapi tantangan dan mengatasi kesulitan. Mereka tidak bisa mengeluh atau mencari alasan. Mereka hanya bisa maju dan menghadapi setiap tantangan yang ada.
Kebiasaan ini juga melatih mereka untuk menjadi mandiri. Tanpa harus diingatkan oleh orang tua, mereka sudah tahu kapan harus bangun, shalat, dan belajar. Mereka mengambil inisiatif dan bertanggung jawab penuh atas diri mereka sendiri.
Selain itu, rutinitas ini juga menumbuhkan rasa kebersamaan. Mereka menjalani semua ini bersama-sama. Saling mengingatkan dan menyemangati adalah bagian dari budaya mereka. Ini menciptakan ikatan persaudaraan yang kuat.
Pada akhirnya, disiplin diri yang terbentuk dari kebiasaan dini hari akan menjadi bekal yang sangat berharga. Mereka tidak hanya akan berhasil dalam hal akademik dan spiritual, tetapi juga akan sukses dalam kehidupan profesional dan sosial.